Mekkah, 18/10 (ANTARA) - Asap yang memenuhi ruangan dari kompor gas
yang ditinggalkan ketika seseorang memasak air di lantai 10 pemondokan
nomor 909 Bahutmah, Sektor 9, Mekkah, Rabu pukul 17.00 membuat panik
sejumlah jemaah yang berlarian menuju lantai bawah tanpa pakaian
lengkap.
"Petugas pondokan langsung naik dan melepas colokan listrik kompor yang bermasalah" kata Kepala Sektor 9 Daerah Kerja (Daker) Mekkah, Misi Haji Indonesia, Isbir Fadli Soeaidy, ketika dikonfirmasi kejadian di pondokan yang ditempati jemaah asal Solo, Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tenggara itu.
Menurutnya, sore itu seseorang sedang memasak air di kompor listrik di ruang dapur namun lupa mencabut kabel yang terhubung dengan sumber listrik, sehingga menimbulkan asap karena air diceret menjadi kering.
Asap mulai masuk ke ruang tamu dan kamar-kamar sekitarnya dengan disertai aroma yang menyengat. Saat itulah jemaah di ruang tamu mulai sadar dan serta merta berlarian melalui tangga tanpa sempat mengenakan pakaian lengkap sambil berteriak 'ada kebakaran' ada 'asap di atas'.
Belum sempat alarm kebakaran berbunyi tetapi para jemaah telah berlarian menggunakan tangga turun sambil berteriak-teriak dan sengaja tidak menggunakan lift. Kepanikan itupun selanjutnya berakhir setelah para petugas dari lantai 10 turun menjelaskan kepada masyarakat yang telah berada di halaman bahwa tidak terjadi kebakaran.
"Telah diberitahukan berulang-ulang dalam rapat bahwa hati-hati kalau menyalakan kompor, tetapi ternyata kejadian juga," kata seorang petugas di kloter.
Sedankan, pada hari sebelumnya di sektor yang sama di rumah nomor 903, alarm tanda kebakaran berbunyi setelah seseorang merokok di salah satu kamar. Para jemaah juga panik dan berduyun-duyun berlarian ke tangga turun.
"Jemaah kita kadang-kadang teledor, sehingga menimbulkan kekacauan, padahal telah ada tanda larangan merokok terpasang," kata Kasektor 9 Isbir, dan menambahkan siang itu juga ada anggota DPR RI yang tidak diperbolehkan masuk ke dalam pondokan karena anggota Dewan itu tidak memiliki kartu identitas sebagai petugas haji di Mekkah.
Keamanan dan kondisi ruangan di sektor ini tergolong baik, tapi ternyata jemaah Indonesia yang kadang-kadang kurang disiplin sehingga mengundang masalah, demikian Isbir.
"Petugas pondokan langsung naik dan melepas colokan listrik kompor yang bermasalah" kata Kepala Sektor 9 Daerah Kerja (Daker) Mekkah, Misi Haji Indonesia, Isbir Fadli Soeaidy, ketika dikonfirmasi kejadian di pondokan yang ditempati jemaah asal Solo, Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tenggara itu.
Menurutnya, sore itu seseorang sedang memasak air di kompor listrik di ruang dapur namun lupa mencabut kabel yang terhubung dengan sumber listrik, sehingga menimbulkan asap karena air diceret menjadi kering.
Asap mulai masuk ke ruang tamu dan kamar-kamar sekitarnya dengan disertai aroma yang menyengat. Saat itulah jemaah di ruang tamu mulai sadar dan serta merta berlarian melalui tangga tanpa sempat mengenakan pakaian lengkap sambil berteriak 'ada kebakaran' ada 'asap di atas'.
Belum sempat alarm kebakaran berbunyi tetapi para jemaah telah berlarian menggunakan tangga turun sambil berteriak-teriak dan sengaja tidak menggunakan lift. Kepanikan itupun selanjutnya berakhir setelah para petugas dari lantai 10 turun menjelaskan kepada masyarakat yang telah berada di halaman bahwa tidak terjadi kebakaran.
"Telah diberitahukan berulang-ulang dalam rapat bahwa hati-hati kalau menyalakan kompor, tetapi ternyata kejadian juga," kata seorang petugas di kloter.
Sedankan, pada hari sebelumnya di sektor yang sama di rumah nomor 903, alarm tanda kebakaran berbunyi setelah seseorang merokok di salah satu kamar. Para jemaah juga panik dan berduyun-duyun berlarian ke tangga turun.
"Jemaah kita kadang-kadang teledor, sehingga menimbulkan kekacauan, padahal telah ada tanda larangan merokok terpasang," kata Kasektor 9 Isbir, dan menambahkan siang itu juga ada anggota DPR RI yang tidak diperbolehkan masuk ke dalam pondokan karena anggota Dewan itu tidak memiliki kartu identitas sebagai petugas haji di Mekkah.
Keamanan dan kondisi ruangan di sektor ini tergolong baik, tapi ternyata jemaah Indonesia yang kadang-kadang kurang disiplin sehingga mengundang masalah, demikian Isbir.
No comments:
Post a Comment