Surabaya, 19/10 (ANTARA) - Sebanyak enam orang calon haji Jawa Timur
terancam gagal berangkat karena sakit dan dirawat di RS Haji hingga
menjelang pemberangkatan kelompok terbang terakhir pada 20 Oktober 2012.
"Calon haji yang sakit sebenarnya ada empat orang, tapi ada dua calon haji yang menjadi pendampingnya," kata Sekretaris I PPIH Embarkasi Surabaya Drs H Sutarno SH MH kepada ANTARA di Surabaya, Jumat.
Oleh karena itu, katanya, bila keenam calon haji itu tidak bisa berangkat hingga Kloter 80 yang merupakan kloter terakhir itu berangkat, maka keberangkatan mereka akan tertunda.
"Kalau masih mungkin berangkat, mereka bisa menyusul, tapi kalau sampai pemberangkatan terakhir tidak bisa berangkat, maka mereka tertunda hingga tahun depan, asalkan biaya haji yang dibayarkan tidak diambil," katanya.
Hingga Kamis (18/10), pihaknya mencatat ada 326 kursi kosong atau "open seat" dengan berbagi penyebab, seperti sakit, tertunda sejak dari daerah, meninggal dunia sebelum berangkat, dan alasan lainnya.
PPIH Embarkasi Surabaya juga mencatat 21 calon haji Jatim yang wafat yakni 11 calon haji wafat di daerah, tiga wafat di RS Haji, dan tujuh calon haji wafat di Tanah Suci.
Tujuh calon haji asal Jatim yang wafat di Tanah Suci adalah Saodah Muawanah binti Katiran (58, Kloter 13/Surabaya), Siti Maimunah bt H Naipin (66, Kloter 35/Sidoarjo), dan Anwar Achmad (67, Kloter 33/Gresik).
Selanjutnya, Moch Shofwan Bin Imam Sadali (70, Kloter 24/Kab Kediri), Muanam Tachiat Hasyim bin Takiat (58, Kloter 8/Lamongan), H. Zaini SH bin KH Bustami (62, Kloter 21/Pamekasan), dan Supayah bin Supi (Kloter 12/Bangkalan).
Untuk tiga calon haji yang wafat di RS Haji Surabaya adalah Nisa Surip Ruman Binti Sarip (44, Kloter/Kab Probolinggo), Nariyono Wir Slamet (55, Kloter 23/Kediri), dan Supriatien Sulkan Sukarman (57, Kloter 11/Lamongan).
"Yang jelas, hingga kini (18/10) tercatat 32.074 calon haji dari Jatim sudah berangkat ke Tanah Suci dan tersisa 1.000-an orang yang berangkat dalam dua hari terakhir (19-20/10)," katanya.
"Calon haji yang sakit sebenarnya ada empat orang, tapi ada dua calon haji yang menjadi pendampingnya," kata Sekretaris I PPIH Embarkasi Surabaya Drs H Sutarno SH MH kepada ANTARA di Surabaya, Jumat.
Oleh karena itu, katanya, bila keenam calon haji itu tidak bisa berangkat hingga Kloter 80 yang merupakan kloter terakhir itu berangkat, maka keberangkatan mereka akan tertunda.
"Kalau masih mungkin berangkat, mereka bisa menyusul, tapi kalau sampai pemberangkatan terakhir tidak bisa berangkat, maka mereka tertunda hingga tahun depan, asalkan biaya haji yang dibayarkan tidak diambil," katanya.
Hingga Kamis (18/10), pihaknya mencatat ada 326 kursi kosong atau "open seat" dengan berbagi penyebab, seperti sakit, tertunda sejak dari daerah, meninggal dunia sebelum berangkat, dan alasan lainnya.
PPIH Embarkasi Surabaya juga mencatat 21 calon haji Jatim yang wafat yakni 11 calon haji wafat di daerah, tiga wafat di RS Haji, dan tujuh calon haji wafat di Tanah Suci.
Tujuh calon haji asal Jatim yang wafat di Tanah Suci adalah Saodah Muawanah binti Katiran (58, Kloter 13/Surabaya), Siti Maimunah bt H Naipin (66, Kloter 35/Sidoarjo), dan Anwar Achmad (67, Kloter 33/Gresik).
Selanjutnya, Moch Shofwan Bin Imam Sadali (70, Kloter 24/Kab Kediri), Muanam Tachiat Hasyim bin Takiat (58, Kloter 8/Lamongan), H. Zaini SH bin KH Bustami (62, Kloter 21/Pamekasan), dan Supayah bin Supi (Kloter 12/Bangkalan).
Untuk tiga calon haji yang wafat di RS Haji Surabaya adalah Nisa Surip Ruman Binti Sarip (44, Kloter/Kab Probolinggo), Nariyono Wir Slamet (55, Kloter 23/Kediri), dan Supriatien Sulkan Sukarman (57, Kloter 11/Lamongan).
"Yang jelas, hingga kini (18/10) tercatat 32.074 calon haji dari Jatim sudah berangkat ke Tanah Suci dan tersisa 1.000-an orang yang berangkat dalam dua hari terakhir (19-20/10)," katanya.
No comments:
Post a Comment