Mekkah, 18/10 (ANTARA) - Sarman (65) jemaah asal Cianjur, mengalami
tindak penipuan dengan modus surat-surat di dalam tasnya akan diperiksa
melalui komputer dan gambarnya akan keluar di layar monitor sehingga
teman-temannya akan melihatnya dan menjemputnya.
"Ketika jemaah uzur itu menyendiri karena kecapaian dan terlepas dari rombongan di Masjidil Haram, datanglah seseorang yang seolah-olah baik hati ingin membantu," kata Ali Rachman pejabat Sektor Khusus yang melayani kebutuhan jemaah di sekitar Masjidil Haram, Kamis.
Pelaku penipuan mengaku akan memasukkan gambar dan identitas lain ke layar monitor melalui komputer sehingga tasnya akan dibawa dulu dalam waktu 10 menit.
Jemaah itu baru sadar bahwa dirinya ditipu setelah satu jam orang yang menjanjikan akan membantu itu tidak pernah datang, sehingga uang Rp4 juta dan 300 riyal hilang bersama seluruh surat-surat yang ada dalam tas yang biasa dikalungkan jemaah tersebut.
"Sudah diberitahukan melalui pimpinan kloter dan kepala rombongan agar jemaah tidak membawa uang banyak ke Mesjidil Haram dan dihimbau untuk berhati-hati atas tawaran bantuan, tapi masih tetap saja kejadian itu terulang," demikian Ali Rachman.
Sementara itu, jemaah tersesat di sekitar Masjidil Haram Rabu tercatat 68 kasus, atau menurun dari 285 kasus pada hari sebelumnya dan puncaknya yang tertinggi jumlahnya mencapai 307 kasus pada 14 Oktober 2012. Pada Sabtu itu kebetulan terjadi perpindahan lokasi terminal angkutan dari dan ke Masjidil Haram sehingga mungkin banyak yang tidak mengetahui perpindahan itu, kata Ali.
Kemungkinan juga, tambahnya, setelah relatif lama para jemaah Indonesia berada di Mekkah, maka semakin paham pula mereka lokasi Masjidil Haram dan tempat tinggalnya sehingga tidak banyak lagi yang kesasar, ujar Ali.
Saat ini 182.027 jemaah dari kuota 194.000 jemaah haji reguler telah tiba di Mekkah. Tanggal 20 Oktober 2012 merupakan hari terakhir kedatangan para jemaah haji di Arab Saudi. Sampai Kamis pagi 66 jemaah RI meninggal di arab Saudi.
"Ketika jemaah uzur itu menyendiri karena kecapaian dan terlepas dari rombongan di Masjidil Haram, datanglah seseorang yang seolah-olah baik hati ingin membantu," kata Ali Rachman pejabat Sektor Khusus yang melayani kebutuhan jemaah di sekitar Masjidil Haram, Kamis.
Pelaku penipuan mengaku akan memasukkan gambar dan identitas lain ke layar monitor melalui komputer sehingga tasnya akan dibawa dulu dalam waktu 10 menit.
Jemaah itu baru sadar bahwa dirinya ditipu setelah satu jam orang yang menjanjikan akan membantu itu tidak pernah datang, sehingga uang Rp4 juta dan 300 riyal hilang bersama seluruh surat-surat yang ada dalam tas yang biasa dikalungkan jemaah tersebut.
"Sudah diberitahukan melalui pimpinan kloter dan kepala rombongan agar jemaah tidak membawa uang banyak ke Mesjidil Haram dan dihimbau untuk berhati-hati atas tawaran bantuan, tapi masih tetap saja kejadian itu terulang," demikian Ali Rachman.
Sementara itu, jemaah tersesat di sekitar Masjidil Haram Rabu tercatat 68 kasus, atau menurun dari 285 kasus pada hari sebelumnya dan puncaknya yang tertinggi jumlahnya mencapai 307 kasus pada 14 Oktober 2012. Pada Sabtu itu kebetulan terjadi perpindahan lokasi terminal angkutan dari dan ke Masjidil Haram sehingga mungkin banyak yang tidak mengetahui perpindahan itu, kata Ali.
Kemungkinan juga, tambahnya, setelah relatif lama para jemaah Indonesia berada di Mekkah, maka semakin paham pula mereka lokasi Masjidil Haram dan tempat tinggalnya sehingga tidak banyak lagi yang kesasar, ujar Ali.
Saat ini 182.027 jemaah dari kuota 194.000 jemaah haji reguler telah tiba di Mekkah. Tanggal 20 Oktober 2012 merupakan hari terakhir kedatangan para jemaah haji di Arab Saudi. Sampai Kamis pagi 66 jemaah RI meninggal di arab Saudi.
No comments:
Post a Comment