Surabaya, 18/10 (ANTARA) - Pemberangkatan calon haji Kloter
75/Surabaya molor sembilan jam, yang seharusnya sudah terbang pada Kamis
pukul 06.05 WIB, namun ditunda hingga pukul 15.00 WIB, karena kendala
teknis.
"Sejak pemberangkatan Kloter 1 hingga 75, keterlambatan pemberangkatan calon haji Kloter 75 yang seluruhnya dari Surabaya hingga sembilan jam itu memang paling lama," kata Sekretaris I PPIH Embarkasi Surabaya Drs H Sutarno SH MH.
Sebelumnya, katanya, pemberangkatan kloter yang lama dialami Kloter 65 yang juga sama-sama mengangkut calon haji yang seluruhnya dari Surabaya.
"Penyebab keterlambatan pemberangkatan itu yang kami terima dari maskapai penerbangan SAA adalah kendala teknis, tapi tidak dirinci maksudnya," katanya.
Ia memperkirakan kendala teknis dari keterlambatan pemberangkatan calon haji menjelang kloter akhir, karena jumlah kloter di Embarkasi Surabaya hingga Kloter 80, kemungkinan akibat kepadatan arus lalu lintas penerbangan di Arab Saudi.
"Kalau bukan kloter akhirnya, kendala teknis yang dimaksud bisa karena gangguan mesin, cuaca, pergantian pengemudi pesawat, dan sebagainya," katanya.
Hingga Kloter 72 (17/10), PPIH Embarkasi Surabaya mencatat 21 calon haji Jatim yang wafat yakni 11 calon haji wafat di daerah, tiga wafat di RS Haji, dan tujuh calon haji wafat di Tanah Suci.
Tujuh calon haji asal Jatim yang wafat di Tanah Suci adalah Saodah Muawanah binti Katiran (58, Kloter 13/Surabaya), Siti Maimunah bt H Naipin (66, Kloter 35/Sidoarjo), dan Anwar Achmad (67, Kloter 33/Gresik).
Selanjutnya, Moch Shofwan Bin Imam Sadali (70, Kloter 24/Kab Kediri), Muanam Tachiat Hasyim bin Takiat (58, Kloter 8/Lamongan), H. Zaini SH bin KH Bustami (62, Kloter 21/Pamekasan), dan Supayah bin Supi (Kloter 12/Bangkalan).
Untuk tiga calon haji yang wafat di RS Haji Surabaya adalah Nisa Surip Ruman Binti Sarip (44, Kloter/Kab Probolinggo), Nariyono Wir Slamet (55, Kloter 23/Kediri), dan Supriatien Sulkan Sukarman (57, Kloter 11/Lamongan).
"Yang jelas, hingga Kloter 72 tercatat 32.074 calon haji dari Jatim sudah berangkat ke Tanah Suci dan tersisa 1.000-an orang yang berangkat dalam dua hari terakhir (19-20/10). Untuk 'open seat' (kursi kosong) mencapai 326 unit," katanya.
"Sejak pemberangkatan Kloter 1 hingga 75, keterlambatan pemberangkatan calon haji Kloter 75 yang seluruhnya dari Surabaya hingga sembilan jam itu memang paling lama," kata Sekretaris I PPIH Embarkasi Surabaya Drs H Sutarno SH MH.
Sebelumnya, katanya, pemberangkatan kloter yang lama dialami Kloter 65 yang juga sama-sama mengangkut calon haji yang seluruhnya dari Surabaya.
"Penyebab keterlambatan pemberangkatan itu yang kami terima dari maskapai penerbangan SAA adalah kendala teknis, tapi tidak dirinci maksudnya," katanya.
Ia memperkirakan kendala teknis dari keterlambatan pemberangkatan calon haji menjelang kloter akhir, karena jumlah kloter di Embarkasi Surabaya hingga Kloter 80, kemungkinan akibat kepadatan arus lalu lintas penerbangan di Arab Saudi.
"Kalau bukan kloter akhirnya, kendala teknis yang dimaksud bisa karena gangguan mesin, cuaca, pergantian pengemudi pesawat, dan sebagainya," katanya.
Hingga Kloter 72 (17/10), PPIH Embarkasi Surabaya mencatat 21 calon haji Jatim yang wafat yakni 11 calon haji wafat di daerah, tiga wafat di RS Haji, dan tujuh calon haji wafat di Tanah Suci.
Tujuh calon haji asal Jatim yang wafat di Tanah Suci adalah Saodah Muawanah binti Katiran (58, Kloter 13/Surabaya), Siti Maimunah bt H Naipin (66, Kloter 35/Sidoarjo), dan Anwar Achmad (67, Kloter 33/Gresik).
Selanjutnya, Moch Shofwan Bin Imam Sadali (70, Kloter 24/Kab Kediri), Muanam Tachiat Hasyim bin Takiat (58, Kloter 8/Lamongan), H. Zaini SH bin KH Bustami (62, Kloter 21/Pamekasan), dan Supayah bin Supi (Kloter 12/Bangkalan).
Untuk tiga calon haji yang wafat di RS Haji Surabaya adalah Nisa Surip Ruman Binti Sarip (44, Kloter/Kab Probolinggo), Nariyono Wir Slamet (55, Kloter 23/Kediri), dan Supriatien Sulkan Sukarman (57, Kloter 11/Lamongan).
"Yang jelas, hingga Kloter 72 tercatat 32.074 calon haji dari Jatim sudah berangkat ke Tanah Suci dan tersisa 1.000-an orang yang berangkat dalam dua hari terakhir (19-20/10). Untuk 'open seat' (kursi kosong) mencapai 326 unit," katanya.
No comments:
Post a Comment