Bengkulu, 26/10 (ANTARA) - Khatib Syaifudin mengatakan, umat muslim
tidak harus berhaji ke tanah suci tapi cukup dengan niat dan mengamalkan
dana untuk berangkat haji itu kepada orang yang membutuhkannya.
Dalam khotbah pada shalat Idul Adha di Bengkulu, Jumat, ia mencontohkan, seorang tukang sol sepatu Al Hamid berniat menunaikan ibadah haji, tapi belum jadi berangkat karena menunggu giliran.
Tiba-tiba seorang tetangganya sangat butuh uang untuk makan dan kebetulan terkena musibah saat itu, uang hajinya diberikan kepada tetangga yang membutuhkan tersebut.
Perbutannya itu diketahui seorang ulama besar yang mendapat ilham dari malaikat , bahwa Allah pada musim haji saat itu hanya menerima dua ibdah haji dari ribuan umat muslim sedunia.
Salah satunya adalah ibadah haji Al Hamid, kemudian ulama besar itu mencari Al Hamid dan akhirnya bertemu.
Ia bertanya kepada Alhamid, "kapan anda menunaikan ibdhah haji?" ia menjawab belum pernah tapi sebelumnya punya niat, namun tidak kesampaian karena dana untuk haji itu diberikan kepada tetangga yang sangat membutuhkan, katanya.
Berdasarkan kisah itu, maka disimpulkan amal berhaji tidak harus ke tanah suci tapi cukup memberikan amal saleh kepada yang membutuhkan dan sudah punya niat untuk berhaji.
Namun secara garis besar umat muslim yang mampu diwajibkan untuk menunaikan ibdah haji dan berupaya mendapat haji yang mambrur, ujarnya.
Mengenai hari kurban, umat muslim juga wajib berkurban bagi yang mampu dan memberikan dagingnya pada masyarakat membutuhkannya.
Berkuban dalam arti luas dapat dilakukan setiap manunsia, terutama dalam kehidupan sehari-hari termasuk bekerja dijajaran pemerintahan maupu swasta.
Bila budaya kurban dilaksanakan dengan baik Insya Allah budaya korupsi akan habis minmal dapat ditekan, ujarnya.
Gubernur Bengkulu di wakili Sekda Provinsi Bengkulu melaksanakan sahal id di Masjid Raya Padang Harapan dan diikuti seluruh jajaran pemerintah daerah itu.
Dalam khotbah pada shalat Idul Adha di Bengkulu, Jumat, ia mencontohkan, seorang tukang sol sepatu Al Hamid berniat menunaikan ibadah haji, tapi belum jadi berangkat karena menunggu giliran.
Tiba-tiba seorang tetangganya sangat butuh uang untuk makan dan kebetulan terkena musibah saat itu, uang hajinya diberikan kepada tetangga yang membutuhkan tersebut.
Perbutannya itu diketahui seorang ulama besar yang mendapat ilham dari malaikat , bahwa Allah pada musim haji saat itu hanya menerima dua ibdah haji dari ribuan umat muslim sedunia.
Salah satunya adalah ibadah haji Al Hamid, kemudian ulama besar itu mencari Al Hamid dan akhirnya bertemu.
Ia bertanya kepada Alhamid, "kapan anda menunaikan ibdhah haji?" ia menjawab belum pernah tapi sebelumnya punya niat, namun tidak kesampaian karena dana untuk haji itu diberikan kepada tetangga yang sangat membutuhkan, katanya.
Berdasarkan kisah itu, maka disimpulkan amal berhaji tidak harus ke tanah suci tapi cukup memberikan amal saleh kepada yang membutuhkan dan sudah punya niat untuk berhaji.
Namun secara garis besar umat muslim yang mampu diwajibkan untuk menunaikan ibdah haji dan berupaya mendapat haji yang mambrur, ujarnya.
Mengenai hari kurban, umat muslim juga wajib berkurban bagi yang mampu dan memberikan dagingnya pada masyarakat membutuhkannya.
Berkuban dalam arti luas dapat dilakukan setiap manunsia, terutama dalam kehidupan sehari-hari termasuk bekerja dijajaran pemerintahan maupu swasta.
Bila budaya kurban dilaksanakan dengan baik Insya Allah budaya korupsi akan habis minmal dapat ditekan, ujarnya.
Gubernur Bengkulu di wakili Sekda Provinsi Bengkulu melaksanakan sahal id di Masjid Raya Padang Harapan dan diikuti seluruh jajaran pemerintah daerah itu.
No comments:
Post a Comment