Jeddah, 20/10 (ANTARA) - Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Jazuli Juwaini
yang menjadi anggota tim pemantau layanan jamaah haji Indonesia
mengusulkan agar usia bus yang dikontrak maksimal berusia 3-4 tahun.
"Secara teori bus usia 1-3 tahun kecil kemungkinan terbakar," kata Jazuli setelah mendarat di Bandara King Abdul Azis, Sabtu dini hari.
Dia menyesalkan terbakarnya salah satu bus yang mengangkut jamaah haji Indonesia dari Madinah ke Mekkah beberapa waktu lalu.
"Terbakarnya koper bersama bus pada batas tertentu bisa diganti tetapi ada surat-surat penting yang mungkin tidak terganti, termasuk kerugian psikologis," ucapnya.
Dia berharap peristiwa itu tidak terulang lagi. Di sisi lain dia juga menyoroti sejumlah keterlambatan pesawat Garuda yang mengangkut jamaah.
Menurut dia terjadi dua kemungkinan atas keterlambatan itu, yakni terbatasnya "gate" bagi Garuda atau memang karena masalah teknis.
"Jika masalah 'gate' di bandara maka kita akan meminta Kementerian Haji Saudi untuk menambah 'gate' bagi Garuda," kata anggota DPR dari Fraksi PKS itu.
Namun, jika karena masalah teknis pada Garuda maka seharusnya hal itu tidak terjadi.
Dia menangkap kesan Garuda selama ini dimanja dengan peraturan perundangan bahwa pemerintah tidak wajib melakukan tender untuk pelayanan penerbangan haji. Jika, memang mendapat prioritas, maka diminta Garuda harus tetap memperhatikan kualitas pelayanan.
Tim Pengawas DPR RI gelombang kedua ini akan melihat semua kualitas pelayanan yang sudah disepakati sebelumnya dengan DPR RI. Mereka akan mengunjungi Mekkah dan Madinah untuk melihat pemondokan dan jaraknya ke Masjidil Harram atau ke Masjid Nabawi.
"Sebelumnya dijanjikan bahwa jika pemondokan yang jaraknya di atas 2 kilometer dari Masjidil Haram akan dilengkapi dengan angkutan. Kita ingin melihat kebenaran dan jumlah angkutannya," kata Jazuli.
Dia berharap jangan sampai jamaah yang mau pergi shalat duhur tetapi hingga ashar tidak kunjung terangkut. Mereka juga akan melihat layanan katering dan layanan lainnya.
Berdasarkan laporan yang dia dapat, Jazuli optimistis layanan haji tahun ini secara keseluruhan lebih baik dari pada tahun sebelumnya. "Apa lagi sekarang diperkuat dengan Dirjen Penyelenggara Haji dan Umrah yang baru," ucapnya.
"Secara teori bus usia 1-3 tahun kecil kemungkinan terbakar," kata Jazuli setelah mendarat di Bandara King Abdul Azis, Sabtu dini hari.
Dia menyesalkan terbakarnya salah satu bus yang mengangkut jamaah haji Indonesia dari Madinah ke Mekkah beberapa waktu lalu.
"Terbakarnya koper bersama bus pada batas tertentu bisa diganti tetapi ada surat-surat penting yang mungkin tidak terganti, termasuk kerugian psikologis," ucapnya.
Dia berharap peristiwa itu tidak terulang lagi. Di sisi lain dia juga menyoroti sejumlah keterlambatan pesawat Garuda yang mengangkut jamaah.
Menurut dia terjadi dua kemungkinan atas keterlambatan itu, yakni terbatasnya "gate" bagi Garuda atau memang karena masalah teknis.
"Jika masalah 'gate' di bandara maka kita akan meminta Kementerian Haji Saudi untuk menambah 'gate' bagi Garuda," kata anggota DPR dari Fraksi PKS itu.
Namun, jika karena masalah teknis pada Garuda maka seharusnya hal itu tidak terjadi.
Dia menangkap kesan Garuda selama ini dimanja dengan peraturan perundangan bahwa pemerintah tidak wajib melakukan tender untuk pelayanan penerbangan haji. Jika, memang mendapat prioritas, maka diminta Garuda harus tetap memperhatikan kualitas pelayanan.
Tim Pengawas DPR RI gelombang kedua ini akan melihat semua kualitas pelayanan yang sudah disepakati sebelumnya dengan DPR RI. Mereka akan mengunjungi Mekkah dan Madinah untuk melihat pemondokan dan jaraknya ke Masjidil Harram atau ke Masjid Nabawi.
"Sebelumnya dijanjikan bahwa jika pemondokan yang jaraknya di atas 2 kilometer dari Masjidil Haram akan dilengkapi dengan angkutan. Kita ingin melihat kebenaran dan jumlah angkutannya," kata Jazuli.
Dia berharap jangan sampai jamaah yang mau pergi shalat duhur tetapi hingga ashar tidak kunjung terangkut. Mereka juga akan melihat layanan katering dan layanan lainnya.
Berdasarkan laporan yang dia dapat, Jazuli optimistis layanan haji tahun ini secara keseluruhan lebih baik dari pada tahun sebelumnya. "Apa lagi sekarang diperkuat dengan Dirjen Penyelenggara Haji dan Umrah yang baru," ucapnya.
No comments:
Post a Comment