Jeddah, 13/10 (ANTARA) - Daker Jeddah sudah berkoordinasi dengan Daker
Makkah dan pihak Garuda untuk mempersiapkan pemulangan tiga kelompok
terbang lebih awal tanpa bermalam di Jeddah.
"Kita sudah berkoordinasi dengan Daker Jeddah dan Garuda untuk mempersiapkan pemulangan tiga keloter yang slot time-nya membuat mereka harus langsung terbang ke tanah air tanpa bermalam di Jeddah," kata Kadaker Jeddah Ahmad Abdullah, Sabtu.
Garuda menyatakan akan menurunkan petugasnya di Makkah untuk membantu proses administrasi dan pengangkutan koper jamaah sedangkan Daker Makkah akan mempersiapkan jamaahnya dan mengawal agar pelaksanaan nafar awal terpenuhi.
"Bagian pelayanan ibadah akan mengawal pelaksanaan prosesi lontar jumrah, tahalul, tawaf ifada, sa'i dan tawaf wada agar rukun dan wajib haji terpenuhi," kata Abdullah.
Ketiga kelompok terbang itu akan take off pada 31 Oktober pagi dengan pesawat Garuda sehingga delapan jam sebelum mengudara mereka harus sudah meninggalkan Makkah agar datang tepat waktu di Terminal Haji King Abdul Azis.
Ketiganya adalah MES 1 Medan yang akan terbang dengan GA3202 pukul 04.08 waktu Saudi, BTJ 1 Banda Aceh dengan GA2201 pukul 06.16, dan LOP 1 Mataram dengan GA5202 pada pukul 07.09.
Nafar awal adalah prosesi ibadah haji dimana jamaah melaksanakan lontar jumrah dan tawaf ifadah, sai lalu tawaf wada (perpisahan) lebih awal.
Ketika ditanya apakah jamaah ke tiga kelompok terbang tersebut sudah diberi tau, Abdullah mengatakan pemberitahuan tersebut akan dikoordinasikan oleh Daker Makkah.
Pemberangkatan jamaah haji lebih awal dari semestinya sudah diberitahu oleh otoritas Bandara King Abdul Azis dan Panitia Penyelenggara Ibadah Haji Indonesia dan maskapai penerbangan Garuda sudah mengajukan perbaikan jadwal (slot time), tetapi upaya tersebut tidak berhasil.
Kondisi penerbangan lebih awal tersebut tidak biasa meskipun hal itu pernah juga terjadi beberapa tahun lalu.
Dampak dari penerbangan lebih awal itu, jamaah harus bersiap terbang lebih awal seperti pengumpulan koper lebih dini dan dan petugas yang sebelumnya berkonsentrasi melayani di Mina harus bersiap sedia di Makkah dan Jeddah untuk melayani pemulangan tiga keloter jamaah tersebut.
"Kami optimis bisa melayani tiga keloter tersebut karena beberapa tahun sebelumnya juga sudah pernah mengalami hal yang sama," kata Abdullah.
"Kita sudah berkoordinasi dengan Daker Jeddah dan Garuda untuk mempersiapkan pemulangan tiga keloter yang slot time-nya membuat mereka harus langsung terbang ke tanah air tanpa bermalam di Jeddah," kata Kadaker Jeddah Ahmad Abdullah, Sabtu.
Garuda menyatakan akan menurunkan petugasnya di Makkah untuk membantu proses administrasi dan pengangkutan koper jamaah sedangkan Daker Makkah akan mempersiapkan jamaahnya dan mengawal agar pelaksanaan nafar awal terpenuhi.
"Bagian pelayanan ibadah akan mengawal pelaksanaan prosesi lontar jumrah, tahalul, tawaf ifada, sa'i dan tawaf wada agar rukun dan wajib haji terpenuhi," kata Abdullah.
Ketiga kelompok terbang itu akan take off pada 31 Oktober pagi dengan pesawat Garuda sehingga delapan jam sebelum mengudara mereka harus sudah meninggalkan Makkah agar datang tepat waktu di Terminal Haji King Abdul Azis.
Ketiganya adalah MES 1 Medan yang akan terbang dengan GA3202 pukul 04.08 waktu Saudi, BTJ 1 Banda Aceh dengan GA2201 pukul 06.16, dan LOP 1 Mataram dengan GA5202 pada pukul 07.09.
Nafar awal adalah prosesi ibadah haji dimana jamaah melaksanakan lontar jumrah dan tawaf ifadah, sai lalu tawaf wada (perpisahan) lebih awal.
Ketika ditanya apakah jamaah ke tiga kelompok terbang tersebut sudah diberi tau, Abdullah mengatakan pemberitahuan tersebut akan dikoordinasikan oleh Daker Makkah.
Pemberangkatan jamaah haji lebih awal dari semestinya sudah diberitahu oleh otoritas Bandara King Abdul Azis dan Panitia Penyelenggara Ibadah Haji Indonesia dan maskapai penerbangan Garuda sudah mengajukan perbaikan jadwal (slot time), tetapi upaya tersebut tidak berhasil.
Kondisi penerbangan lebih awal tersebut tidak biasa meskipun hal itu pernah juga terjadi beberapa tahun lalu.
Dampak dari penerbangan lebih awal itu, jamaah harus bersiap terbang lebih awal seperti pengumpulan koper lebih dini dan dan petugas yang sebelumnya berkonsentrasi melayani di Mina harus bersiap sedia di Makkah dan Jeddah untuk melayani pemulangan tiga keloter jamaah tersebut.
"Kami optimis bisa melayani tiga keloter tersebut karena beberapa tahun sebelumnya juga sudah pernah mengalami hal yang sama," kata Abdullah.
No comments:
Post a Comment