Mataram, 15/10 (ANTARA) - Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH)
Embarkasi Nusa Tenggara Barat (NTB) terpaksa membatalkan pemberangkatan
dua orang calon haji (calhaj) yang dilanda stres berat.
"Dibatalkan karena mereka sedang stres. Seorang dibawa ke rumah sakit jiwa, lalu seorang lagi dibawa ke rumah sakit umum," kata Ketua PPIH Embarkasi NTB H Usman, di Mataram, Senin.
Kedua calhaj stres yakni Halimah (60) asal Desa Monggo, Kecamatan Madapangga Kabupaten Bima, dan Mukmina binti Nasir (61) asal Desa Woro, Kecamatan Madapangga, Kabupaten Bima.
Kedua calhaj ini tidak ikut berangkat bersama 320 orang yang tergabung dalam Kelompok Terbang (kloter) 12 asal Bima pada Senin (15/10) pagi melalui Embarkasi Haji Lombok di Bandara Internasional Lombok (BIL).
Usman mengatakan, Halimah menunjukkan tingkah laku aneh layaknya orang stres, semenjak masuk Asrama Haji NTB di Mataram.
"Ia juga terus meminta pulang kampung untuk mengurusi harta bendanya. Ia belum siap berhaji, dan kini masih menjalani perawatan di Rumah Sakit Jiwa Mataram," ujarnya.
Sementara itu, Mukmina binti Nasir yang juga dilanda stres berat itu melompat dari lantai dua Asrama Haji NTB pada Minggu (14/10) sekitar pukul 18.00 Wita saat calhaj lainnya hendak melaksanakan Shalat Maghrib.
Mukmina dilarikan ke Rumah Sakit Umum Provinsi (RSUP) NTB, karena mengalami patah tulang kaki kanan dan luka-luka pada bagian tubuhnya. Tubuhnya sempat tersangkut pada kanopi sebelum akhirnya jatuh tersungkur di tanah.
Diduga, Mukmina terbebani beragam pikiran terkait keluarganya, karena sempat menyebut-nyebut nama menantunya.
"Tampaknya ia terbebani persoalan keluarga, seperti sedang berbicara dengan menantunya dan seolah menghindar dari menantunya itu sehingga melompat dari lantai dua," ujar Usman.
Kedua calhaj stres itu merupakan bagian dari delapan Calhaj NTB yang gagal berangkat. Enam calhaj lainnya masing-masing dua dari Lombok Tengah, tiga orang dari Lombok Timur, satu orang dari Lombok Barat.
Calhaj tersebut gagal menunailkan ibadah haji karena meninggal dunia dan sakit.
Pemberangkatan Calhaj NTB sudah mencapai 12 kloter, dan masih menyisahkan dua kloter lagi yakni kloter utuh Calhaj NTB sebanyak 320 orang yang dijadwalkan berangkat pada Selasa (16/10) pagi.
Selanjutnya, kloter campuran sebanyak 24 orang dari NTB dan Banjarmasin, Kalimatan Selatan, yang dijadwalkan berangkat pada Sabtu (20/10).
"Dibatalkan karena mereka sedang stres. Seorang dibawa ke rumah sakit jiwa, lalu seorang lagi dibawa ke rumah sakit umum," kata Ketua PPIH Embarkasi NTB H Usman, di Mataram, Senin.
Kedua calhaj stres yakni Halimah (60) asal Desa Monggo, Kecamatan Madapangga Kabupaten Bima, dan Mukmina binti Nasir (61) asal Desa Woro, Kecamatan Madapangga, Kabupaten Bima.
Kedua calhaj ini tidak ikut berangkat bersama 320 orang yang tergabung dalam Kelompok Terbang (kloter) 12 asal Bima pada Senin (15/10) pagi melalui Embarkasi Haji Lombok di Bandara Internasional Lombok (BIL).
Usman mengatakan, Halimah menunjukkan tingkah laku aneh layaknya orang stres, semenjak masuk Asrama Haji NTB di Mataram.
"Ia juga terus meminta pulang kampung untuk mengurusi harta bendanya. Ia belum siap berhaji, dan kini masih menjalani perawatan di Rumah Sakit Jiwa Mataram," ujarnya.
Sementara itu, Mukmina binti Nasir yang juga dilanda stres berat itu melompat dari lantai dua Asrama Haji NTB pada Minggu (14/10) sekitar pukul 18.00 Wita saat calhaj lainnya hendak melaksanakan Shalat Maghrib.
Mukmina dilarikan ke Rumah Sakit Umum Provinsi (RSUP) NTB, karena mengalami patah tulang kaki kanan dan luka-luka pada bagian tubuhnya. Tubuhnya sempat tersangkut pada kanopi sebelum akhirnya jatuh tersungkur di tanah.
Diduga, Mukmina terbebani beragam pikiran terkait keluarganya, karena sempat menyebut-nyebut nama menantunya.
"Tampaknya ia terbebani persoalan keluarga, seperti sedang berbicara dengan menantunya dan seolah menghindar dari menantunya itu sehingga melompat dari lantai dua," ujar Usman.
Kedua calhaj stres itu merupakan bagian dari delapan Calhaj NTB yang gagal berangkat. Enam calhaj lainnya masing-masing dua dari Lombok Tengah, tiga orang dari Lombok Timur, satu orang dari Lombok Barat.
Calhaj tersebut gagal menunailkan ibadah haji karena meninggal dunia dan sakit.
Pemberangkatan Calhaj NTB sudah mencapai 12 kloter, dan masih menyisahkan dua kloter lagi yakni kloter utuh Calhaj NTB sebanyak 320 orang yang dijadwalkan berangkat pada Selasa (16/10) pagi.
Selanjutnya, kloter campuran sebanyak 24 orang dari NTB dan Banjarmasin, Kalimatan Selatan, yang dijadwalkan berangkat pada Sabtu (20/10).









No comments:
Post a Comment