Jeddah, 16/10 (ANTARA) - Jamaah haji Indonesia diimbau untuk
mengonsumsi air putih yang cukup selama di Arafah agar tidak dehidrasi
atau kekurangan cairan dalam tubuh yang berdampak pada penurunan
kebugaran tubuh.
Kepala Bidang Bimbingan Haji Panitia Penyelenggara Ibadah Haji Indonesia di Saudi Surahmad di Jeddah, Selasa mengatakan prosesi ibadah haji menguras fisik dan mental yang dimulai wukuf di Arafah lalu bergerak ke Muzdalifah kemudian ke Mina dan melontar jumrah di tiga tempat.
"Sesudah itu masih ada kewajiban untuk tawaf ifada, sa'i dan tawaf wada," kata Surahmad. Berkaitan dengan itu dia mengimbau agar jamaah menjaga kebugaran fisik, makan dan minum yang cukup dan juga cukup istirahat, terutama tiga hari menjelang wukuf.
Pergerakan ke Arafah untuk wukuf dimulai pada 8 Zulhijjah pagi hari dimana bus akan menjemput jamaah di pemondokan di Makkah.
Wukuf dilaksanakan pada 9 Zulhijjah dan dimulai sejak Juhur hingga sebelum subuh tiba (10 Zulhijjah). Syarat wukuf dimulai sejak matahai tergelincir saat juhur hingga sampai matahari tenggelam setelah maghrib pada 9 Zulhijjah.
"Syarat wukuf adalah sebagian siang dan sebagian malam," kata Surahmad.
Di masa wukuf itulah, kata Surahmad, doa-doa dikabulkan. Karena itu dia mengimbau jamaah untuk menghindari perkataan yang tidak baik dan tidak berbantah-bantahan, tidak berbicara kotor atau menjelek-jelekan seseorang.
"Berdoa yang baik, untuk diri sendiri, keluarga, orang tua, saudara, tetangga, dan negara. Insyaallah dikabulkan," katanya.
Kegiatan saat wukuf adalah mendengarkan khutbah lalu shalat juhur. Di tenda utama jamaah haji Indonesia direncanakan dimulai dengan sambutan dari Dubes RI, sambutan dari Menteri Agama RI sekaligus Amirulhajj lalu khutbah wukuf yang disampaikan oleh Naib (Wakil) Amirulhajj KH Hasyim Muzadi.
Sementara di masing-masing maktab juga diadakan kegiatan yang sama dengan khutbah dari pembimbing haji, setelah itu diakhiri dengan shalat juhur berjamaah.
Di Arafah, jamaah Indonesia dibagi dalam 72 maktab, 70 untuk haji reguler dan dua maktab untuk haji khusus (plus).
Jamaah haji Indonesia diharapkan bisa mengikuti semua ritual tersebut karena direncanakan paling lambat sebelum subuh pada 9 Zulhijjah calon haji sudah berkumpul di Arafah.
Surahmad juga mengimbau agar jamaah Indonesia tidak mendaki jabal rahmah karena hal itu akan menguras fisik dan seusai maghrib jamaah akan mulai diberangkatkan untuk mabit Muzdalifah lalu ke Mina.
Kepala Bidang Bimbingan Haji Panitia Penyelenggara Ibadah Haji Indonesia di Saudi Surahmad di Jeddah, Selasa mengatakan prosesi ibadah haji menguras fisik dan mental yang dimulai wukuf di Arafah lalu bergerak ke Muzdalifah kemudian ke Mina dan melontar jumrah di tiga tempat.
"Sesudah itu masih ada kewajiban untuk tawaf ifada, sa'i dan tawaf wada," kata Surahmad. Berkaitan dengan itu dia mengimbau agar jamaah menjaga kebugaran fisik, makan dan minum yang cukup dan juga cukup istirahat, terutama tiga hari menjelang wukuf.
Pergerakan ke Arafah untuk wukuf dimulai pada 8 Zulhijjah pagi hari dimana bus akan menjemput jamaah di pemondokan di Makkah.
Wukuf dilaksanakan pada 9 Zulhijjah dan dimulai sejak Juhur hingga sebelum subuh tiba (10 Zulhijjah). Syarat wukuf dimulai sejak matahai tergelincir saat juhur hingga sampai matahari tenggelam setelah maghrib pada 9 Zulhijjah.
"Syarat wukuf adalah sebagian siang dan sebagian malam," kata Surahmad.
Di masa wukuf itulah, kata Surahmad, doa-doa dikabulkan. Karena itu dia mengimbau jamaah untuk menghindari perkataan yang tidak baik dan tidak berbantah-bantahan, tidak berbicara kotor atau menjelek-jelekan seseorang.
"Berdoa yang baik, untuk diri sendiri, keluarga, orang tua, saudara, tetangga, dan negara. Insyaallah dikabulkan," katanya.
Kegiatan saat wukuf adalah mendengarkan khutbah lalu shalat juhur. Di tenda utama jamaah haji Indonesia direncanakan dimulai dengan sambutan dari Dubes RI, sambutan dari Menteri Agama RI sekaligus Amirulhajj lalu khutbah wukuf yang disampaikan oleh Naib (Wakil) Amirulhajj KH Hasyim Muzadi.
Sementara di masing-masing maktab juga diadakan kegiatan yang sama dengan khutbah dari pembimbing haji, setelah itu diakhiri dengan shalat juhur berjamaah.
Di Arafah, jamaah Indonesia dibagi dalam 72 maktab, 70 untuk haji reguler dan dua maktab untuk haji khusus (plus).
Jamaah haji Indonesia diharapkan bisa mengikuti semua ritual tersebut karena direncanakan paling lambat sebelum subuh pada 9 Zulhijjah calon haji sudah berkumpul di Arafah.
Surahmad juga mengimbau agar jamaah Indonesia tidak mendaki jabal rahmah karena hal itu akan menguras fisik dan seusai maghrib jamaah akan mulai diberangkatkan untuk mabit Muzdalifah lalu ke Mina.









No comments:
Post a Comment