6. Mendatangi Makam Rasulullah SAW
Apabila selesai mengerjakan shalat Tahiyatul Masjid, maka hendaklah menuju ke Makam Rasulullah SAW. Adab-adabnya adalah membelakangi kiblat dan menghadap ke arah dinding makam, jaraknya dari bagian kepala makam sejauh empat hasta.
Berdirilah dengan melihat ke arah bawah dinding makam. Sebaiknya, di tempat itu, segala pikiran dan nafsu duniawi diletakkan. Sebaliknya, bermunajat dan berusaha taqqarub kepada Allah SWT Kemudian dengan suara yang perlahan hendaklah memberi salam kepada Rasulullah SAW.
Kemudian berpaling ke arah kanan mengarah ke makam Umar bin Khathab RA seraya mengucapkan, “Kesejahteraan atas engkau, ya Umar bin Al-Khathab.”
Kemudian kembali ke tempatnya yang semula lalu menghadap ke arah kiblat dan berdoa sebab di lokasi tersebut adalah saat-saat istijabah (penerimaan doa).
7. Tidak boleh tawaf di sekitar makam Rasulullah SAW
Tidak dibolehkan tawaf di makam Rasulullah SAW sebagaimana yang dikatakan oleh Imam Nawawi. Makruh menempelkan badannya ke dinding makam atau mengusap dan menciumnya sebagaimana yang sering dilakukan oleh orang-orang yang jahil.
Bahkan sebaliknya, adab ziarah hendaklah menjauhkan diri dari makam sebagaimana para sahabat menjauhkan diri mereka dari makam Rasulullah SAW ketika berziarah.
8. Shalat di Masjid Nabawi
Tidak dapat tidak tinggal dalam waktu di Madinah Al-Munawwarah, hendaklah ia mengerjakan semua shalat di dalam masjid Rasulullah SAW dan keluar pada setiap hari untuk menziarahi pemakaman Baqi’, pemakaman para syuhada di Uhud.
Begitu juga sebagaimana yang sunah muakkad untuk mendatangi Masjid Quba seperti yang sering dilakukan oleh Rasulullah SAW pada setiap hari Sabtu yang telah tsabit di dalam Kitab Sahih Bukhari dan Muslim, dan selain dari keduanya.(jurnalhaji.com)
Tata Cara Berkunjung ke Masjid Nabawi (2-habis)

No comments:
Post a Comment