Kadaker: Bantuan Haji Pemda Jangan Berekses Negatif

Mekkah, 14/10 (ANTARA) - Kadaker Mekkah Misi Haji Indonesia Arsyad Hidayat mengemukakan, Daker Mekkah tidak dalam posisi melarang maupun mendukung bantuan pemerintah daerah terhadap pelaksanaan haji di Tanah Suci sepanjang itu memperlancar kegiatan ibadah.
"Namun bantuan di bidang trasportasi dan katering itu diharapkan tidak menimbulkan ekses negatif bagi pelaksanaan ibadah karena timbulnya kecemburuan," katanya di Mekkah, Minggu, menjawab pertanyaan pers atas semakin banyaknya pemerintah daerah yang membantu jemaahnya di Mekkah.
Seperti pengalaman tahun lalu, kata Kadaker, embarkasi JKG (Jakarta) itu bukan hanya jemaah haji asal Jakarta, tetapi juga termasuk jemaah asal Lampung. Dalam prakteknya mereka tinggal bersebelahan kamar dan bahkan satu kamar di pondokan Mekkah.
Kenyataannya, jemaah haji asal DKI Jakarta memperoleh jatah makan gratis dan transportasi dari pondokannya ke Masjidil Haram karena ada dana bantuan dari pemerintah daearah DKI Jakarta, mungkin melalui APBD.
Sedangkan, jemaah Lampung di sebelah kamar atau bahkan tinggal di satu kamar, tidak mendapatkan fasilitas yang sama karena pemerintah daerahnya tidak menyediakannya.
"Sekarang memang ada kecenderungan semakin banyak Pemda yang menyediakan bantuan bagi kelancaran pelaksanaan ibadah haji para jemaahnya, seperti Bogor, Lampung, Medan dan sebelumnya sudah dilakukan DKI Jakarta," kata Arsyad.
Jadi, pada prinsipnya, katanya, Pemerintah berkewajiban meningkatkan terus pelayanan ibadah haji bagi warganya dan itu hal yang baik. Namun, tambahnya, jangan sampai tujuan mulia itu menimbulkan ekses kecemburuan sosial yang negatif bagi kekhusukan pelaksanaan ibadah haji.
Pemerintah Arab Saudi memberlakukan ketentuan bahwa jemaah haji yang tempat tinggalnya atau lokasi pemondokannya berjarak di bawah 2.000 meter (2 kilometer) dari Masjidil Haram di Mekkah tidak akan disediakan mobil antarjemput ke Mesjidil Haram.
Hanya jemaah yang pondokannya berlokasi di atas 2.000 meter yang disediakan bus selama 24 jam dari dan ke Mesjidil Haram.
Akibatnya, ada keluhan khususnya dari jemaah manula (manusia lanjut usia) yang tinggal di bawah 2.000 meter yang sulit berjalan kaki ke Mesjidil Haram pada siang hari yang suhu udaranya kini mencapai antara 41 derajat Celsius sampai terendah pada malam hari 28 derajat Celsius.
Mungkin alasan itu pula yang membuat pihak pemerintah daerah kini ingin menunjukkan rasa empatinya dengan cara menyediakan bantuan dana untuk memperlancar dan mempermudah pelaksanaan ibadah haji warganya di Tanah Suci.
Share:

No comments:

Post a Comment

 photo iklan-instagram_zpsijgophla.gif

Terpopuler

Berita Haji 2012

Tips Haji dan Umrah

Kisah dari Tanah Suci

Manasik Haji dan Umrah

Photobucket

Labels

Blog Archive

Recent Posts

Unordered List

  • Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit.
  • Aliquam tincidunt mauris eu risus.
  • Vestibulum auctor dapibus neque.

Pages

Theme Support

Need our help to upload or customize this blogger template? Contact me with details about the theme customization you need.