Kupang, 12/10 (ANTARA) - Sebanyak 651 orang calon haji asal Nusa
Tenggara Timur yang tergabung dalam Kloter 77 dan 78 akan berangkat ke
Tanah Suci melalui Embarkasi Surabaya, 19 Oktober.
"Namun, total calon haji asal NTT itu menjadi 656 orang, karena termasuk petugas kloter dua orang, masing-masing ketua kloter dan pembimbing ibadah serta seorang dokter dan dua orang para medis," kata Kepala Bidang Urusan Agama Islam (Urais) Kanwil Kementerian Agama Nusa Tenggara Timur, H Syamsul Ma'arif, di Kupang, Jumat.
Syamsul Ma'arif yang saat itu didampingi Kasubag Humas JB Kleden dan Kepala Seksi Pelayanan Haji dan Umroh Bidang Urusan Agama Islam Kantor Wilayah Kementerian Agama NTT, Gafur Javar, mengatakan, dari total 646 orang calon itu, 174 di antaranya berasal dari Kota Kupang, atau terbanyak dari 21 kabupaten/kota di Provinsi Kepulauan.
"Jika diurutukan berdasarkan asal daerah kabupaten/kota, maka Kota Kupang mencatat jumlah terbanyak yaitu 174 orang, jika ibandingkan dengan daerah lain di NTT yang ikut mengirimkan jamaah haji ke Madina dan Mekkah, tahun ini," katanya.
Posisi selanjutnya ditempati Kabupaten Ende 80 orang, Kabupaten Manggarai Barat 68 orang calon haji, Kabupaten Belu 42 orang dan Kabupaten Alor 32 orang, Kabupaten Flores Timur 25 orang serta Kabupaten Nagekeo dan Manggarai masing-masing 20 orang calon haji.
Sementara jumlah calon haji paling sedikit berasal dari Kabupaten Sumba Barat dan Rote Ndao, masing-masing hanya 11 orang, Kabupaten Ngada 13 orang, Kabupaten Timor Tengah Utara 15 orang.
Ia mengatakan, banyak atau sedikit jumlah tersebut bukan menjadi ukuran bagi daerah ataupun jamaah sendiri untuk menunaikan ibadah haji, tetapi sangat tergantung dari nomor porsi yang keluar untuk musim haji tahun berjalan dan pelunasan Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) sebagai calon haji reguler.
"Keluarnya nomor porsi dan pelunasan Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) sebagai calon haji reguler inilah yang menjadi tolok ukur bagi daerah untuk mencatat jumlah calon jamaah haji yang akan menunaikan ibadah haji dalam tahun itu," katanya.
Ia mengatakan, saat ini semua calon haji asal Nusa Tenggara Timur telah memiliki paspor haji dan visa keberangkatan dari imigrasi dan kedutaan Besar Arab Saudi di Jakarta ke Tanah Suci untuk menunaikan ibadah haji.
Sehingga pada tanggal 16-17 Oktober 2012 jamaah calon haji dari daerah akan mulai bergerak menuju bandara Juanda Surabaya untuk mulai memasuki Asrama Haji Embarkasi Surabaya (AHES) pada tanggal 18 Oktober dan mulai diterbangkan ke Tanah Suci pada tanggal 19 Oktober 2012, pada pukul 09.05 WIB dan diperkirakan akan tiba di Jeddah pukul 15.30 WAS atau sekitar pukul 20.30 WIB
"Mereka menginap semalam di AHES, istirahat dan bersiap lagi untuk berangkat besoknya melalui embarkasi Juanda Surabaya setelah dilepas resmi oleh Kepala Kanwil Kemenag NTT Eusabius Binsasi dan diperkirakan akan tiba kembali di Tanah Air pada 29 November," katanya.
Ia mengatakan pelayanan haji di Embarkasi Surabaya yang melayani 80 kelompok terbang (kloter) calon haji dari Jatim, Bali, dan NTT, saat ini tengah memberangkatkan calon jamaah dari daerah lain, sehingga dengan demikian, kesiapannya tidak diragukan lagi untuk memberangkatkan calon jamaah.
"Namun, total calon haji asal NTT itu menjadi 656 orang, karena termasuk petugas kloter dua orang, masing-masing ketua kloter dan pembimbing ibadah serta seorang dokter dan dua orang para medis," kata Kepala Bidang Urusan Agama Islam (Urais) Kanwil Kementerian Agama Nusa Tenggara Timur, H Syamsul Ma'arif, di Kupang, Jumat.
Syamsul Ma'arif yang saat itu didampingi Kasubag Humas JB Kleden dan Kepala Seksi Pelayanan Haji dan Umroh Bidang Urusan Agama Islam Kantor Wilayah Kementerian Agama NTT, Gafur Javar, mengatakan, dari total 646 orang calon itu, 174 di antaranya berasal dari Kota Kupang, atau terbanyak dari 21 kabupaten/kota di Provinsi Kepulauan.
"Jika diurutukan berdasarkan asal daerah kabupaten/kota, maka Kota Kupang mencatat jumlah terbanyak yaitu 174 orang, jika ibandingkan dengan daerah lain di NTT yang ikut mengirimkan jamaah haji ke Madina dan Mekkah, tahun ini," katanya.
Posisi selanjutnya ditempati Kabupaten Ende 80 orang, Kabupaten Manggarai Barat 68 orang calon haji, Kabupaten Belu 42 orang dan Kabupaten Alor 32 orang, Kabupaten Flores Timur 25 orang serta Kabupaten Nagekeo dan Manggarai masing-masing 20 orang calon haji.
Sementara jumlah calon haji paling sedikit berasal dari Kabupaten Sumba Barat dan Rote Ndao, masing-masing hanya 11 orang, Kabupaten Ngada 13 orang, Kabupaten Timor Tengah Utara 15 orang.
Ia mengatakan, banyak atau sedikit jumlah tersebut bukan menjadi ukuran bagi daerah ataupun jamaah sendiri untuk menunaikan ibadah haji, tetapi sangat tergantung dari nomor porsi yang keluar untuk musim haji tahun berjalan dan pelunasan Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) sebagai calon haji reguler.
"Keluarnya nomor porsi dan pelunasan Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) sebagai calon haji reguler inilah yang menjadi tolok ukur bagi daerah untuk mencatat jumlah calon jamaah haji yang akan menunaikan ibadah haji dalam tahun itu," katanya.
Ia mengatakan, saat ini semua calon haji asal Nusa Tenggara Timur telah memiliki paspor haji dan visa keberangkatan dari imigrasi dan kedutaan Besar Arab Saudi di Jakarta ke Tanah Suci untuk menunaikan ibadah haji.
Sehingga pada tanggal 16-17 Oktober 2012 jamaah calon haji dari daerah akan mulai bergerak menuju bandara Juanda Surabaya untuk mulai memasuki Asrama Haji Embarkasi Surabaya (AHES) pada tanggal 18 Oktober dan mulai diterbangkan ke Tanah Suci pada tanggal 19 Oktober 2012, pada pukul 09.05 WIB dan diperkirakan akan tiba di Jeddah pukul 15.30 WAS atau sekitar pukul 20.30 WIB
"Mereka menginap semalam di AHES, istirahat dan bersiap lagi untuk berangkat besoknya melalui embarkasi Juanda Surabaya setelah dilepas resmi oleh Kepala Kanwil Kemenag NTT Eusabius Binsasi dan diperkirakan akan tiba kembali di Tanah Air pada 29 November," katanya.
Ia mengatakan pelayanan haji di Embarkasi Surabaya yang melayani 80 kelompok terbang (kloter) calon haji dari Jatim, Bali, dan NTT, saat ini tengah memberangkatkan calon jamaah dari daerah lain, sehingga dengan demikian, kesiapannya tidak diragukan lagi untuk memberangkatkan calon jamaah.
No comments:
Post a Comment