Mekkah, 11/10 (ANTARA) - Harga satuan pondokan haji Indonesia 4300 Riyal, sedangkan Malaysia antara 6000 sampai 7000 Riyal, kata Kepala Seksi Perumahan Daerah Kerja (Daker) Mekkah, Misi Haji Indonesia, Adil Abdul Wahid, di Mekkah, Kamis.
"Perbedaan plafon itulah penyebabnya jarak pondokan Indonesia relatif lebih jauh dari Masjidil Haram dibanding umumnya pondokan Malaysia dengan Masjidil Haram," kata Adil menjawab pertanyaan wartawan saat konferensi pers tentang kondisi perumahan haji Indonesia di wilayah Mekkah.
Negara yang sekelas Indonesia dalam plafon tarif pondokannya adalah India dan Pakistan. Sedangkan negara-negara Arab sebagian setingkat dengan plafon Malaysia. Oleh sebab itu jarak kedekatan pondokannya juga beda, katanya.
Misi Haji Indonesia di Mekkah menerapkan aturan bahwa pondokan yang jaraknya 2000 meter ke bawah tidak disediakan bus angkutan ke dan dari Masjidil Haram. Sedangkan pondokan yang jaraknya 2000 meter ke atas disediakan bus angkutan jemaah selama 24 jam ke dan dari Masjidil Haram.
Kebijakan tersebut menimbulkan sejumlah pertanyaan jemaah haji Indonesia di lapangan karena ada perumahan yang bertetangga, - atau berjarak hanya sekitar 300 meter - namun yang satu dapat bus jemputan dan yang lainnnya tidak memperolehnya.
Akibatnya bus jemputan tetangga itu juga ditumpangi penumpang yang sesuai aturan, tidak berhak. Dalam prakteknya, pihak petugas di lapangan juga tidak dapat berbuat banyak, kecuali hanya membiarkan para jemaah tetangga itu menggunakan bus yang sebenarnya tidak diperuntukkan baginya.
Menurut Adil, adanya komplain mengenai air di rumah nomor 509 Selasa pagi, itu terjadi hanya karena pompanya rusak. Pada siang hari pompanya telah diperbaiki dan berfungsi kembali. Semua rumah yang ditandatangai kontrak sewanya telah diperiksa pihak berwenang dan dinyatakan layak huni.
"Jadi kalau ada jemaah yang menyatakan rumahnya kurang baik, itu bisa saja karena dibandingkan dengan rumah lain yang kebetulan fasilitasnya seperti hotel berbintang. Tapi kan tidak bisa semua sama, sedikit banyak adalah bedanya," demikian Adil.
Ia mengakui tidak banyak rumah yang disewa Indonesia yang jauh dari Masjidil Haram. Dan rumah-rumah yang berjarak sekitar 2500 meter dari Masjidil Haram itu disediakan bus jemputan selama 24 jam, katanya. Ia juga menambahkan bahwa ketentuan di Arab Saudi mengharuskannya menyewa rumah cadangan beberapa persen di atas volume kebutuhan untuk keperluan darurat.
No comments:
Post a Comment